Home » » Berbagai Penyebab Hasil Foto Kurang Tajam

Berbagai Penyebab Hasil Foto Kurang Tajam

Advertisement
Peyebab foto kurang tajam - mungkin bibebrapa fotografer pemula seperti saya ng masih baru memegang sebuah kamera DSR, pasti pernah mengalami dimana hasil jepretan kamera tidak setajam yang diinginkan.

Nah agar memperoleh hasil bidikan yang tajam, tentunya anda harus mengetahui beberapa penyebab kenapa hasil pemotretan menjadi ngeblur sehingga dengan demikian anda bisa menghindari hal tersebut dan memperoleh hasil jepretan setajam yang diinginkan.


Beberapa penyebab kenapa hasil jepretan kurang begitu tajam diantaranya dipengaruhi oleh faktor di bawah ini : ( Asumsikan anda saat ini memakai sebuah lensa 50mm f/1.8 ).

1. Setting Shutter Speed Kurang Cepat

Aturan yang penting untuk anda perhatikan ialah jangan memakai kecepatan jepret atau shutter speed yang lebih lambat jika dibandingkan 1/panjang focal agar hasil jepretan lebih bagus.

Sebagai contoh jika anda menggunakan sebuah lensa 50mm, sebaiknya untuk pengaturan shutter speed nya diatas angka 50, anda bisa menggunakan setelah shutter speed di angka 1/60 atau diatasnya dengan catatan semakin tinggi nilainya maka anda harus memegang kamera dengan stabil, jika tangan suka gemetaran sebaiknya manfaatkan tripod saja.

Contoh lain jika anda menggunakan sebuah lensa yang memiliki panjang fokal 200mm, gunakan kecepatan shutter speed diatas 200, bisa memakai setelah shutter speed nya di angka 1/250 detik.

Penggunaan lensa tele selain dapat memperbesar objek foto yang diambil, juga dapat menyebabkan efek blur semakin terlihat, oleh sebab itu menggunakan sebuah lensa yang memiliki anti guncang seperti IS atau VR juga sangat dianjurkan untuk membantu menghasilkan bidikan yang tajam.

2. Bekukan pergerakan subjek

Untuk poin nomor satu diatas sudah cukup untuk digunakan memotret sebuah objek yang dalam keadaan diam, namun jika anda menginginkan memfoto sebuah objek foto yang dalam keadaan bergerak.

Misalkan saja sepeda motor yang sedang dikendarai, peselancar di pantai ataupun memfoto burung yang sedang terbang, diperlukan teknik membekukan gerakan atau yang lebih dikenal dengan istilah motion freeze agar hasil jepretan menjadi tajam.

Membekukan gerakan ini ialah dengan memainkan kecepatan dari shutter speed, jika pada poin nomor satu diatas anda harus menggunakan setting an shutter speed diatas panjang focal, untuk motion freeze anda harus menggunakan settingan shutter speed yang lebih tinggi lagi.

Bisa menggunakan shutter speed di angka 1/800 hingga 1/5000 untuk pergerakan yang ekstrim. Jadi jika anda ingin memotret objek bergerak cepat sebaiknya tinggikan angka shutter speed nya.

3. Memotret Secara Wide Open

Memotret menggunakan lensa misal lensa 50mm f/1.8 tentunya akan membuat kita tersugesti untuk memakai bukaan terbesar pada lensa tersebut. Masalahnya ialah, sebuah lensa dari segi fisik mempunyai kelemahan dalam menghasilkan foto super tajam ketika digunakan dalam mode bukaan maksimal dari aperture lensa.

Namun Bukan berarti membuat kalian harus selalu memotret di area sweet spot lens seperti di f/4, namun setidaknya jangan menggunakan bukaan lensa maksimal, turunkan sedikit seperti misal ketika kalian menggunakan lensa f/1.8, kalian cukup menggunakan bukaan f/2 maupun f/2.8.

Jika menginginkan hasil jepretan yang super tajam pada bukaan f/1.8 setidaknya siapkan lensa f/1.2. Begitu seterusnya.

4. Menggunakan Setting ISO Terlalu Tinggi

Selanjutnya ialah penggunaan ISO yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan noise yang juga sangat tinggi mengingat noise ini berbanding lurus dengan tingkat ISO. Walaupun kamera jaman sekarang canggih dengan kemampuannya menyembunyikan noise. Namun demikian yang namanya noise ya tetaplah noise.

Memaksa kamera menggunakan setting ISO terlal tinggi dapat menyebabkan ketajaman detail menjadi berkurang sehingga berdampak pada hasil jepretan secara menyeluruh.

5. Kualitas Pencahayaan Yang Kurang Baik

Ada 2 jenis istilah tajam disini yakni tajam yang hanya terlihat tajam, ada pula tajam yang benar - benar memang tajam. Terlihat tajam ialah dimana ketika kita mengambil gambar dengan kontras yang benar - benar pas. Dimana perbedaan gelap dan terang bisa terlihat dengan bagus.

Berbeda jika kita mengambil potret dimana kodisi cahayanya kurang kontras/flat, tentu hasil foto jadi kurang tajam. Mungkin secara teknis nya bisa jadi sudah tajam, namun secara visual belum tentu.

Agar bisa menghasilkan jepretan yang benar - benar tajam, pastikan kita sudah menemukan kondisi kontras yang bagus ketika akan melakukan pengambilan gambar.